Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Metode SQ3R

Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama. Bahasa sebagai alat berkomunikasi dengan sesama dengan cara yang hampir tanpa batas. Kita dapat mengutarakan keinginan kepada orang lain sehingga orang lain itu dapat mengetahui keinginan kita. Karena fungsi utama sebagai alat komunikasi, maka pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan agar siswa mampu dan terampil berbahasa. Keterampilan dan berbahasa adalah kemampuan menerima menerima pesan dan kemampuan menyempurnakan pesan. Kemampuan menerima pesan dapat melalui menyimak dan membaca, sedangkan kemampuan menyampaikan pesan dapat melalui berbicara dan menulis.

Membaca merupakan proses menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Sedangkan pembelajaran itu sendiri adalah untuk belajar menambah ilmu pengetahuan untuk mencari dirinya sendiri, untuk kehidupan, dan untuk bergaul dalam rangka mengaktualisasikan diri terhadap perubahan–perubahan perilaku, norma dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu yang banyak dikenal dan di praktekan adalah SQ3R. Secara umum sistem-sistem yang dikemukakan oleh para ahli itu memakai pendekatan yang sama yang memebuat kita aktif dan bertujuan dalam menghadapi bacaan. Teknik-teknik yang diberikan dimaksudkan untuk menemukan ide pokok dan detail penting yang menemukan ide pokok serta mengingatnya lebih lama. Dalam menemukan pokok-pokok penting itu kita perlu menguasai pedoman kecil yang disajikan oleh penulis, serta memperhatikan bagian penting lain dari tulisan seperti grafik, tabel, peta, diagram, dan alat bantu visual lainnya.
 
Tidak ada korelasi antara latar belakang pendidikan dan kemampuan membaca. Akan tetapi, ada kolerasi kuat antara kecerdasan dan potensi membaca. Artinya adalah bahwa siapa saja dapat membaca dengan cepat semuah bahan bacaan yang mudah. Hanya karena kebiasaan saja kita berlambat-lambat dalam membaca. Berdasarkan pembatasan masalah dan untuk memudahkan penelitian , penulis merumuskan masalah sebagai berikut; a. Apakah model pembelajaran membaca pemahaman wacana dengan teknik SQ3R dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca? b. Efektifkah teknik SQ3R digunakan dalam membaca pemahaman wacana?
 
Adakah perbedaan hasil kemampuan belajar siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman setelah menggunakan metode SQ3R dan sebelum menggunakan?

KAJIAN TEORI

Istilah “belajar” dan “pembelajaran” yang terdapat dalam kepustakaan asing adalah learning dan intruction (Winataputra, 1996: 2). Fontana (dalam Winataputra, 1996: 2) mengemukakan bahwa istilah learning mengandung pengertian sebagai proses perubahan yang relatif tetap dalam prilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Jadi dapatlah disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan terjemahan dari kata asing, yaitu “instruction”. Karena ada dua padanan kata yang tepat dalam mengartikan instruction yaitu kata pengajaran dan pembelajaran, maka seringkali orang membedakan antara keduanya. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

Proses membaca adalah seseorang berusaha memahami isi pesan penulis yang tertuang dalam bacaan. Menurut Hodgson (dalam Tarigan, 2008: 7) menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Adapun membaca adalah suatu proses yang sangat kompleks dan rumit. Dikatakan demikian, karena dalam proses membaca terlibat berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi intelegnesia, minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal meliputi sarana bacaan, tingkat keterbacaan, lingkungan, kebiasaan, dan tradisi membaca (Nurhadi 2008: 13). Membaca menurut Kholid Haras (2011:1) yaitu sebuah jembatan bagi siapa saja dan dimana saja yang berkeinginan meraih kemajuan dan kesuksesan, baik di lingkungan dunia persekolahan maupun pekerjaan. Menurut Tarigan (2008: 13-141), membaca dibagi dua jenis yaitu membaca nyaring dan membaca dalam hati.

Memahami berasal dari kata dasar paham, yang berarti mengetahui atau mengerti benar terhadap sesuatu. Dari segi linguistik, memahami berarti mempunyai kemahiran bahasa dasar berupa kemampuan untuk mendengar atau mengerti bahasa lisan maupun tulisan (Kridaklaksana, 2005: 58). Membaca pemahaman merupakan kegiatan membaca yang sesungguhnya yang ditujukan kepada kemampuan memahami bacaan secara tepat dan cepat. Proses membaca itu sebenarnya tak ubahnya de gan proses ketika seseorang yang berfikir seperti mengingat, memahami, membandingkan, membedakan, menemukan, menganalisis dan pada akhirnya menerapkan apa-apa yang terkandung dalam membaca. Tampubolon (2000: 6) yang mengatakan bahwa, “membaca pemahaman merupakan suatu proses yang melibatkan penalaran dan ingetan dalam upaya menemukan dan memahami informasi yang dikomunikasikan pengarang. Menurut tampubolon, (1986: 169) membaca pemahaman adalah kegiatan membaca untuk memahami isi bacaan. Adapun yang menjadi tujuan dalam membaca pemahaman adalah untuk memahami isi bacaan yang dibaca. Dengan memahami isi bacaan, diharapkan informasi yang disampaikan penulis melalui media tulisannya dapat diterima dan digunakan oleh pembaca.

Pembahasan
SQ3R ialah teknik membaca pemahaman agar pembaca dapat menyerap isi bacaan dengan lebih sempurna . Adapun Salah satu dari metode membaca adalah metode SQ3R. Diperkenalkan oleh Tampubolon (1986) yang beliau adopsi dari metode membaca SQ3R. Metode SQ3R sendiri pertama dikembangkan oleh Francis P Robinson di Universitas Negri Ohio Amerika Serikat (Syah, 1995: 130). Soedarso (2004: 59) mendefinisikan metode SQ3R merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah tahap kegiatan, yakni melakukan 1. Survey (penelaahan pendahuluan), 2. Question (bertanya), 3. Read (baca), 4. Recite (mengutarakan kembali), 5. Review (mengulang kembali).

Survey bacaan untuk mengajukan pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya kita harapkan terdapat dalam bacaan tersebut kita akan lebih mudah memahami bacaan, dan selanjutnya dengan mencoba mengutarakan dengan kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya, kita akan menguasai dan mengingatnya lebih lama, atau membaca survei (survey reading) adalah mensurvei baca yang akan dipelajari dengan jalan memeriksa atau meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata, meneliti judul, meneliti skema, outline buku yang bersangkutan.

Question ajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan itu, dengan mengubah judul dan subjudul serta sub dari subjudul menjadi suatu pertanyaan. Gunakan kata-kata siapa, apa, kapan, dimana, atau mengapa.
Read dengan adanya proses persiapan sebelum membaca,maka proses membaca keseluruhan isi dapat dilakukan dengan kecepatan tinggi.
Recite, langkah ini dilakukan untuk menguji pemahaman atas apa yang telah dibaca. Proses ini dilakukan dengan menceritakan ulang pokok pikiran yang dibahas dalam buku tersebut dengan gaya bahasa anda sendiri. Selanjutnya proses review.
Review dilakukan setelah proses membaca selesei agar apa-apa yang dibaca tidak hanya masuk dalam memori jangka pendek melainkan masuk kedalam jangka panjang.

METODE
Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan. Memang ada kalanya dalam penelitian ini juga membuktikan dugaan tetapi tidak terlalu lazim. Yang umum adalah bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis (Arikunto, 2000: 310). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan semua data atau keadaan subyek/obyek penelitian kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung.Penelitian ini mengunakan bentuk rancangan yang dilakukan sebelum deskriptif pada kelas yang sama. Proses pembelajaran yang dilakukan sebelum deskriptif disebut pre test, dan proses pembelajran yang dilakukan sesudah deskriptif disebut pos test. Untuk mengetahui adanya perbedaan antara pretest dan posttest, penulis akan melakukan test pemahaman siswa terhadap bacaan yang dibacanya sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Selain itu penulis melakukan postes. Dari hasil analisis dari tes pretes dan postes.

0 Response to "Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Metode SQ3R"

Posting Komentar

Terima kasih atas Kunjungannya, semoga bermanfaat..!!

Histats

Follow Us