Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam upaya pengenalan (deteksi) dini sampai sejauh mana kegiatan permainan berhitung dapat diberikan kepada anak. Pengenalan dini perlu dilakukan untuk menjaga terjadinya masalah kesulitan belajar karena belum menguasai konsep berhitung. Sebagai contoh banyak terdapat kasus dimana berhitung di jalur matematika seolah-olah menjadi sesuatu yang menakutkan bagi anak.
Dalam buku Permainan Berhitung Permulaan. (Depdiknas,2007:5) Hurlock mengatakan bahwa lima tahun pertama dalam kehidupan anak merupakan peletak dasar bagi perkembangan selanjutnya. Anak akan mengalami masa bahagia berarti terpenuhinya segala kebutuhan baik fisik maupun psikis di awal perkembangan diramalkan akan dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan selanjutnya.
Anak usia dini adalah masa yang sangat strategis untuk mengenalkan berhitung jalur matematika, karena usia dini sangat peka terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungan. (Depdiknas , 2007) Rasa ingin tahunya yang tinggi akan tersalurkan apabila mendapat stimulasi/r/motivasi yang sesuai dengan tugas perkembanannya. Apabila kegiatan berhitung dilakukan melalui
berbagai macam permainan tentunya akan lebih efektif karena bermain merupakan wahana belajar dan bekerja bagi anak. (Depdiknas, 2007 : 5)
Kemampuan anak dalam penguasaan konsep membilang dapat dimulai dari diri sendiri atau rangsangan dari luar seperti permainan-permainan dalam pesona matematika (permainan tebak-tebakan, kantong pintar, dan menjari jejak).
Ciri-ciri yang menandai bahwa anak sudah mulai menyenangi permainan membilang menurut Depdiknas (2007:12) antara lain :
1. Secara spontan telah menunjukkan ketertarikan pada aktivitas permainan membilang,
2. Anak mulai menyebut urutan bilangan tanpa pemahaman,
3. Anak mulai membilang benda-benda yang ada di sekitarnya secara spontan,
4. Anak mulai membandingkan benda-benda dan peristiwa yang ada di sekitarnya,
5. Anak mulai menjumlah-jumlahkan atau mengurangi angka dan benda-benda yang ada di sekitarnya tanpa disengaja.
Dalam buku Permainan Berhitung Permulaan. (Depdiknas,2007:5) Hurlock mengatakan bahwa lima tahun pertama dalam kehidupan anak merupakan peletak dasar bagi perkembangan selanjutnya. Anak akan mengalami masa bahagia berarti terpenuhinya segala kebutuhan baik fisik maupun psikis di awal perkembangan diramalkan akan dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan selanjutnya.
Anak usia dini adalah masa yang sangat strategis untuk mengenalkan berhitung jalur matematika, karena usia dini sangat peka terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungan. (Depdiknas , 2007) Rasa ingin tahunya yang tinggi akan tersalurkan apabila mendapat stimulasi/r/motivasi yang sesuai dengan tugas perkembanannya. Apabila kegiatan berhitung dilakukan melalui
berbagai macam permainan tentunya akan lebih efektif karena bermain merupakan wahana belajar dan bekerja bagi anak. (Depdiknas, 2007 : 5)
Kemampuan anak dalam penguasaan konsep membilang dapat dimulai dari diri sendiri atau rangsangan dari luar seperti permainan-permainan dalam pesona matematika (permainan tebak-tebakan, kantong pintar, dan menjari jejak).
Ciri-ciri yang menandai bahwa anak sudah mulai menyenangi permainan membilang menurut Depdiknas (2007:12) antara lain :
1. Secara spontan telah menunjukkan ketertarikan pada aktivitas permainan membilang,
2. Anak mulai menyebut urutan bilangan tanpa pemahaman,
3. Anak mulai membilang benda-benda yang ada di sekitarnya secara spontan,
4. Anak mulai membandingkan benda-benda dan peristiwa yang ada di sekitarnya,
5. Anak mulai menjumlah-jumlahkan atau mengurangi angka dan benda-benda yang ada di sekitarnya tanpa disengaja.
0 Response to "Pentingnya Pembelajaran Membilang Bagi anak Usia Dini"
Posting Komentar
Terima kasih atas Kunjungannya, semoga bermanfaat..!!