Sejarah Latar Belakang Kronologis Peristiwa Rengasdenklok

Latar Belakang Peristiwa Rengasdenklok 

Saat itu Soerkano dan Moh. Hatta, tokoh-tokoh agar proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan melalui PPKI sebagai badan buatan Jepang dan untuk mematuhi perjanjian yang dilakukan Indonesia dan jepang, namun dari golongan pemuda menginginkan untuk memerdekakan segera Indonesia tanpa dengan adanya ikatan dan hubugan janji kemerdekaan dari Jepang serta apabila kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan bangsa Indonesia, seolah-olah adalah pemberian dari Jepang. Sehingga golongan muda mengasingkan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke rengasdenklok agar tidak dipengaruhi oleh Jepang dan mendesak segera mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia secepat mungkin.

Kronologis Peristiwa Rengasdenklok

Ir. Soerkano dan Mr. Moh. Hatta diculik sehari penuh di Rengasdenklok demi kebaikan mereka untuk tidak terpengaruh oleh Jepang dan cepat-cepat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada peristiwa rengasdenklok, Ir. Soerkarno dan Moh. Hatta mempunyai wibawa yang besar dan karena itu golongan muda enggan mendengkati mereka.

Berdasarkan dari pernyataan Ir. Soerkarno kepada Shudanco Sanggih bahwa Ir. Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan setelah kembali ke Jakarta. Besok siangnya, Shudanco Sanggih kembali ke Jakarta dengan membawa berita akan memerdekakan Indonesia.

Namun, dijakarta terjadi perundingan dari perwakilan golongan tua (Achmad Subarjo) dengan perwakilan golongan muda (wikana). Mereka sepakat akan melaksanakan proklamasi di Jakarta, dan Laksaman Tadachi Maeda mengizinkan rumah kediamannya sebagai tempat perundingan dan menjamin keselamatan mereka.

Akhir Peristiwa Rengasdenklok 
Akhirnya Ahmad Subardjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto segera menuju Rengasdenklok. Rombongan tiba di Rengasdenklok pukul 17.30 WIB. Peranan Ahmad Subardjo dalam peristiwa kembalinya Soekarno Hatta ke Jakarta, sebab dapat menyakinkan para pemuda bahwa proklamasi kemerdekaan dilaksanakan keesokan harinya paling lambat pukul 12.00 WIB dengan mempertaruhkan nyawanya sebagai jaminan. Akhirnya subeno sebagai komandan kompi Peta Cudanco Subeno bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta ke Jakarta pukul 17.30 WIB.

Tweet