Investigasi secara bahasa adalah penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta, melakukan peninjauan, percobaan, dan sebagainya, dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan (tentang peristiwa, sifat atau khasiat suatu zat, dan sebagainya (KBBI online, 2008).
Menurut Mulyana (2008:140), model investigasi kelompok, siswa terlibat dalam perencanaan baik topik yang dipelajari maupun bagaimana jalannya penyelidikan mereka. Dalam penerapan investigasi kelompok ini guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5 atau 6 siswa yang heterogen. Dalam beberapa kasus, kelompok dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih itu. Selanjutnya menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.
Model investigasi kelompok melibatkan siswa dari perencanaan,mulai dari menentukan sub topic maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Model ini menuntuk siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun keterampilan dalam proses kelompok. Pada model investigasi kelompok ini siswa dikelompokkan dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa secara acak. Setelah itu setiapkelompok memilih topic yang akan dipelajari,lalu melakukan investigasi pada sub topic mulai dari menelaah materi,mengerjakan,lalu melaporkan hasil yang telah diperoleh setelah berdiskusi secara berkelompok.
Menurut Winaputra (2001:75) dalam model investigasi kelompok terdapat tiga konseputama yaitu : penelitian atau inquiri,pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learnig grup. Penelitian disini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah dan bagaimana memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman belajar siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dinamika kelompok menunjukan suasana yang mengambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling saling bertukar pengalaman melalui proses saling berargumentasi.
Menurut Daniel (2008:1), Investigasi kelompok termasuk empat komponen penting, yaitu: investigasi, interaksi, interpretasi dan motivasi intrinsik. Investigasi mengacu pada kenyataan bahwa kelompok fokus pada proses bertanya tentang topik yang dipilih. Interaksi merupakan ciri dari semua metode pembelajaran kooperatif, yang diperlukan bagi siswa untuk mengeksplorasi ide-ide dan saling membantu belajar Interpretasi terjadi ketika kelompok mensintesis dan menguraikan temuan dari setiap anggota dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kejelasan ide. Akhirnya, motivasi intrinsik dibangkitkan pada siswa dengan memberikan mereka otonomi dalam proses investigasi.
Model investigasi kelompok melibatkan siswa dari perencanaan,mulai dari menentukan sub topic maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Model ini menuntuk siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun keterampilan dalam proses kelompok. Pada model investigasi kelompok ini siswa dikelompokkan dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa secara acak. Setelah itu setiapkelompok memilih topic yang akan dipelajari,lalu melakukan investigasi pada sub topic mulai dari menelaah materi,mengerjakan,lalu melaporkan hasil yang telah diperoleh setelah berdiskusi secara berkelompok.
Menurut Winaputra (2001:75) dalam model investigasi kelompok terdapat tiga konseputama yaitu : penelitian atau inquiri,pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learnig grup. Penelitian disini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah dan bagaimana memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman belajar siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dinamika kelompok menunjukan suasana yang mengambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling saling bertukar pengalaman melalui proses saling berargumentasi.
Menurut Daniel (2008:1), Investigasi kelompok termasuk empat komponen penting, yaitu: investigasi, interaksi, interpretasi dan motivasi intrinsik. Investigasi mengacu pada kenyataan bahwa kelompok fokus pada proses bertanya tentang topik yang dipilih. Interaksi merupakan ciri dari semua metode pembelajaran kooperatif, yang diperlukan bagi siswa untuk mengeksplorasi ide-ide dan saling membantu belajar Interpretasi terjadi ketika kelompok mensintesis dan menguraikan temuan dari setiap anggota dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kejelasan ide. Akhirnya, motivasi intrinsik dibangkitkan pada siswa dengan memberikan mereka otonomi dalam proses investigasi.
Artikel Terkait :
Pustaka :
KBBI online (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. [online] tersedia pada
HTUwww.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/UTH.
Daniel Zingaro. (2008). Group Investigation: Theory and Practice.
[online]. Tersedia: http://www.danielzingaro.com/gi.pdf [15 Februari 2014)
Erliani,
Yanti. (2010). Pembelajaran Matematika
dengan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok. Skripsi: tidak diterbitkan.
Irma.
(2009). Pembelajaran Kooperatif dan metode investigasi
kelompok. [online].Tersedia:http://kuliahpunya.blogspot.com/2009/12/pembelajaran-kooperatif-dan-metode.html
[ 16 Februari
2014].
Setiawan. (2006). Model Pembelajaran
Matematika Dengan Pendekatan Investigasi.
Yogyakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Slavin, Robert E., Penerjemah:
Narulita Yusron. (2010). Cooperative
Learning: Theory, Research and Practice. Bandung: Nusa Media.
Winaputra,
Udin S.2011. Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta :Universitas Terbuka
0 Response to "Model Investigasi Kelompok"
Posting Komentar
Terima kasih atas Kunjungannya, semoga bermanfaat..!!