A. Kerangka Pemikiran
Konsep pembelajaran yang baik akan membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan penggunaan LKS berbasis kontekstual itu hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.
Penggunaan LKS berbasis kontektual dalam pembelajaran , akan memudahkan membantu siswa mencapai tujuannya pembelajaran yang diharapkan. Dengan penggunaan LKSberbasis kontektual dalam pembelajaran guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Pengelola kelas akan berlangsung seperti sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru.Di dalam kelas siswa akan tertarik untuk belajar dengan baik. Rasa tertarik siswa dapat membuat siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan.
B. Anggapan Dasar
Penelitian ini dilaksanakan dengan berlandaskan pada asumsi (anggapan) dasar sebagai berikut:
1. Pembelajaran IPA akan efektif apabila dibantu dengan objek
(benda), gejala alam atau alat peraga yang relevan.
2. Penggunaan LKS berbasis kontekstual sangat cocok diterapkan untuk meningkatkan prestasi pembelajaran IPA, tentang cara pembuatan magnet
3. LKS berbasis kontekstual merupakan alat untuk membantu dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran.
Konsep pembelajaran yang baik akan membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan penggunaan LKS berbasis kontekstual itu hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.
Penggunaan LKS berbasis kontektual dalam pembelajaran , akan memudahkan membantu siswa mencapai tujuannya pembelajaran yang diharapkan. Dengan penggunaan LKSberbasis kontektual dalam pembelajaran guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Pengelola kelas akan berlangsung seperti sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru.Di dalam kelas siswa akan tertarik untuk belajar dengan baik. Rasa tertarik siswa dapat membuat siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan.
B. Anggapan Dasar
Penelitian ini dilaksanakan dengan berlandaskan pada asumsi (anggapan) dasar sebagai berikut:
1. Pembelajaran IPA akan efektif apabila dibantu dengan objek
(benda), gejala alam atau alat peraga yang relevan.
2. Penggunaan LKS berbasis kontekstual sangat cocok diterapkan untuk meningkatkan prestasi pembelajaran IPA, tentang cara pembuatan magnet
3. LKS berbasis kontekstual merupakan alat untuk membantu dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori yang relevan dan sebagai asumsi dasar sebagaimana dikemukakan, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah:Serangkaian tindakan pembelajaran bersiklus yang berorientasi kepada upaya optimalisasi penggunaan LKS berbasis kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA dalam pembuatan Magnet di kelas V (lima) Sekolah Dasar Negeri Banyuwaras.
0 Response to "Kerangka Pemikiran Konsep Dasar Belajar Berdasarkan Pendekatan Kontekstual "
Posting Komentar
Terima kasih atas Kunjungannya, semoga bermanfaat..!!