Sejarah bali yakni berdirinya bentuk pemerintahan di bali yang bernama Kerajaan Bali, Mari kita simak Sejarah kerajaan bali : Kerajaan bali merupakan kerajaan Hindu yang dipimpin oleh Wangsa Warmadewa. Bukti bahwa adanya Kerajaan bali yakni sumber berita di pulau bali dengan ditemukannya prasasti yang berangka tahun 881 M. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Bali Kuno. Ada juga prasasti yang tertulis dalam bahasa Sanskerta. Pada abad ke-11 sudah ada berita Cina yang menjelaskan tentang tanah Po-Li (Bali).
Berita Cina itu menyebutkan bahwa adat istiadat penduduk tanah Po-Li hampir sama dengan Masyarakat Ho-Ling (Kalingga). Penduduknya menulis di atas daun lontar. Bila orang meninggal, mulut mayat dimasuki emas kemudian dibakar. Adat semacam ini masih berlangsung di Bali sampai sekarang. Salah satu keluarga terkenal yang memerintah di Bali adalah Wangsa Warmadewa. Hal itu dapat diketahui dari Prasasti Sanur yang ditemukan di Desa Blanjong didekat Sanur, Denpasar. Prasasti itu berangka tahun 914. Tulisannya sebagian berhuruf Nagari (India) dan sebagian lagi berhuruf Bali Kuno dengan bahasa Sanskerta. Diberitakan bahwa raja yang memerintah adalah Raja Khesari Warmadewa. Pada tahun 915, Khesari Warmadewa digantikan Ugrasena.
Raja-raja Terkenal dari Wangsa Warmadewa
Raja-raja dari Waangsa Warmadewa yang pernah memerintah Bali, sebagai berikut.
a. Sri Candrabhayasingha Warmadewa
Raja Sri Candrabhayasingha Warmadewa, pada tahun 962 membangun dua buah pemandian di Desa Manukraya. Pemandian itu merupakan sumber air yang dianggap suci dan dinamakan Tirta Empul yang berarti air timbul. Pemandian itu terletak dekat Istana Tampaksiring. Raja Sri Candrabhayasingha Warmadewa memerintah sampai tahun 975.
b. Udayana (989-910)
Raja Udayana bergelar Sri Dharmodayana Warmadewa. Raja ini memerintah bersama permaisurinya yang bernama Mahendratta, putri dari Wangsa Isyana dari Jawa Timur. Akan tetapi, pada tahun 1001 Mahendrabatta meninggal dan dicandikan di Desa Bruwan atau Buruan di dekat Bedulu. Arca perwujudannya berupa Durga ditemukan di Kutri, daerah Gianyar. Udayana memerintah sendiri sampai meninggal pada tahun 1011. Ia dicandikan di Banu Wka. Udayana meninggalkan tiga orang anak, yaitu Airlangga. menjadi menantu Dharmawangsa di Jawa dan berkuasa di Kahuripan. Marakata menggantikan Udayana menguasai Bali.
c. Anak Wungsu(1049-1077)
Anak wungsu tampil sebagai raja menggantikan Marakata. Anak Wungsu adalah raja yang sangat terkenal dari Wangsa Wamadewa. Pada masa pemerintahannya ditemukan 28 Prasasti. Selain itu, banyak ditemukan prasasti singkat, misalnya Prasasti Gua Gajah dan Tampaksiring. Raja Anak Wungsu memerintah dari tahun 1049 sampai dengan 1077. Selama pemerintahannya, negara dalam keadaan aman dan tenteram. Rakyat hidup terutama dari bercocok tanam padi gogo, kelapa, enau, pinang, bambu, dan kemiri. Selain itu, mereka juga beternak hewan. Perdagangan juga bertambah maju. Kehidupan agama juga mengalami perkembangan. Raja memeluk agama Hindu, tetapi agama Buddha tetap dijamin perkembangannya. Pada masa pemerintahannya Anak Wungsu dibangun sebuah kompleks Percandian Gunung Kawi di Tampaksiring.
Berakhirnya Kekuasaan Wangsa Warmadewa : Anak Wungsu tidak berputra. Ia meninggal pada tahun 1077 dan dimakamkan di Gunung Kawi dekat Tampaksiring. Dengan meninggalnya Anak Wungsu maka berakhirlah kekuasaan Wangsa Warmadewa di Bali.
(Percandian Gunung Kawi Tampaksiring) |
0 Response to "Sejarah Kerajaan Bali - Sejarah Kerajaan Indonesia"
Posting Komentar
Terima kasih atas Kunjungannya, semoga bermanfaat..!!